Selamat Datang Di Blog Sederhana Yang Memuat tentang Segala Informasi Mengenai Perkembangan Teknologi Komunikasi | ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG 2015 | Y U L I O | 15711015

Latest News

ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG

Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.26, Labuhan Ratu, Kedaton, Kota Bandar Lampung, Lampung Phone:(0721) 773847

Jumat, 30 September 2016

Definisi Media Sosial


Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner , (Rakhmat,2003L188), yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan orang, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa.
Definisi komunikasi massa yang lebih diperinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain yaitu Gerbner. Menurutnya komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki oleh orang dalam masyarakat industry  (Rakhmat, 2003 : 188).
Dari defnisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan,didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jangka waktu yang tetap.
Definisi komunikasi massa dari Meletzke berikut ini mempelihatkan sifat dan ciri komunikasi massa yang satu arah dan tidak langsung sebagai akibat dari penggunaan media massa, juga sifat pesannya yang terbuka untuk seua orang. Dalam definisi Meletzke , komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada public yang tersebar( Rakhmat, 2003:188). Istilah tersebar menunjukkan bahwa komunikan sebagai pihak penerima pesan tidak berada di satu tempat, tetapi tersebar di berabagai tempat.
Definisi komunikasi massa menurut Freidson dibedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat alat khusus untuk menyampaikan komunikasi agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang sama semua orang yang mewakili beberapa lapisan masyarakat ( Rakhmat, 2003:188 ).
Sedangkan Wright mengemukakan definisinya sebagai berikut : bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corak corak yang lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut :
- Diarahkan pada khalayak yang relative besar, heterogen, dan anonym
- Pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas
- Komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar.
Definisi Wright mengemukakan karakteristik komunikan secara khusus, yakni anonym dan heterogen.
Secara kompleks , komunikasi massa dikemukakan oleh Severin & Tankard, dalam bukunya Communication theories : origins,methods, and uses in the mass media yang definisinya diterjemahkan oleh Effendy yakni Komunikasi massa adalah sebagian keterampilan , sebagian seni dan sebagian ilmu. Ia adalah keterampilan dalam pengertian bahwa ia meliputi teknik teknik fundamental tertentu yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera televise,mengoprasikan tape recorder atau mencatat ketika berwawancara. Ia adalah seni dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan tantangan kreatif seperti menulis skrip untuk program televise, mengembangkan tata letak yang estetis untuk iklan majalah atau menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah kisah berita. Ia adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip prinsip tertentu tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dikembangkan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik.
Rakhmat merangkum definisi definisi komunikasi massa tersebut menjadi
Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat” ( Rakhmat , 2003 : 189 ).
Daftar pustaka : Ardianto, Elvinaro., Komala, Lukiati & Karlinah, Siti (2007).Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media


Fungsi Media Sosial


Fungsi komunikasi massa menurut Dominicik ( 2001 ) terdiri dari Pengawasan, penafsiran, keterkaitan, penyebaran nilai,dan hiburan.
1.       Surveillance ( Pengawasan )
Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama 1) Pengawasan Peringatan 2) Pengawasan Instrumental.
Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi yang memperhatikan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta dapat menjadi ancaman, Sebuah stasiun televise mengelola program untuk menayangkan sebuah peringatan atau menanyangkannya dalam jangka panjang. Sebuah surat kabar memuat secara berseri, bahaya polusi udara dan pengangguran. Kendati banyaknya informasi yang menjadi peringatan atau ancaman serius bagi masyarakat yang dimuat oleh media, banyak pula orang yang tidak mengetahui tentang ancaman itu.
Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau daoat membantu khalayak dalam kehidupan sehari hari. Berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, bagaimana harga harga saham di bursa efek, produk produk baru, ide ide tentang mode, dan lainnya, adalah contoh dari pengawasan instrumental.
2.       Interpretation ( Penfasiran )
Fungsi penfasiran hamper mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian kejadian penting. Organisasi atau industry media memilih dan memutuskan peristiwa peristiwa yang dimuat atau ditayangkan.
Contoh nyata penafsiran media dapat dilihat pada halaman tajuk rencana surat kabar. Penafsiran ini berbentuk komentar dan opini yang ditujukan kepada khalayak pembaca , serta dilengkapi prespektif terhadap berita yang disajikan  pada halaman lainnya.
Tujuan penafisran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluasan wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpesonal atau kelompok.
3.       Linkage ( Keterkaitan )
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam sehingga membentuk linkage atau pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.
4.       Transmission of Values ( Penyebaran Nilai Nilai )
Fungsi penyebaran nilai tidak kentara. Fungsi ini juga disebut Sosialisasi. Sosialisasi mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi prilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan. Dengan kata lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya.
Diantara banyaknya media massa, Televisi sangat berpotensi untuk terjadinya sosialisasi atau penyebaran nilai nilai pada anak muda, terutama anak anak yang telah melampau umur 16 tahun, yang banyak mengahbiskan waktunya menonton televise disbanding kegiatan lain.
5.       Entertainment (Hiburan)
Melalui berbagai macam program acara yang ditayangkan televise, khalayak dapat memperoleh hiburan yang dikehendakinnya. Melalui berbagai macam acara di radio siapapun dapat menikmati hiburan, Sementara surat kabar dapat melakukan hal tersebut dengan memuat cerpen, komik, dan TTS.
Jon Tulamin dan Charles Page menyatakan bahwa meningkatnya olah raga secara luar biasa sebagai hiburan masa setelah berakhirnya perang dunia II, sebagian besar merupakan hasil dari teleivsi. Fungsi dari media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca berita berita ringan atau melihat tayangan hiburandapat membuat fikiran segar kembali.

Sementara itu , Effendy mengemukakan fungsi komunikasi massa secara umum adalah :
1.       Fungsi Informasi
Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar, atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya. Khalayak sebagai mahkluk social akan selalu merasa haus akan informasi yang terjadi.
2.       Fungsi Pendidikan
Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayak. Karena media massa banyak menyajikan hal hal yang sifatnya mendidik. Salah satu car mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan auran yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi dan artikel.
3.       Fungsi Mempengaruhi
Fungsi mempengarhi dari media massa secara implicit terdapat pada tajuk.editorial,features,iklan,artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan iklan yang ditayangkan televise ataupun surat kabar.
Selanjutnya muncul kembali sebuah asumsi dari seorang Devito yang menyebutkan fungsi komunikasi massa secara khusus :
1.       Fungsi Meyakinkan
Salah satu fungsi yang sangat penting dari media massa yaitu fungsi meyakinkan atau persuasi. Menurut Devito , persuasi bisa datang dalam bentuk :
-          Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang
-          Mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang
-          Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu
-          Memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu

2.       Fungsi Menganugrahkan Sesuatu
Penganugerahan status terjadi apabila berita yang disebarluaskan melaporkan kegiatan individu individu tententu sehingga prestise mereka meningkat.
3.       Fungsi Membius
Salah satu fungsi media massa yang paling menarik dan paling banyak dilupakan adalah fungsi membiusnya. Ini berarti bahwa apabila media menyajikan informasi tentang sesuatu, penerima percaya bahwa tindakan tertentu harus diambil. Sebagai akibatnya, penerima terbius kedalam keadaan pasif, seakan akan berada dalam pengaruhnya.
4.       Fungsi Menciptakan Rasa Kebersatuan
Fungsi komunikasi massa yang tidak banyak disadari oleh kita semua adalah kemampuannya untuk membuat kita merasa menjadi anggota suatu kelompok.
5.       Fungsi Privatisasi
Privatisasi adalah kecendrungan bagi seseorang untuk menarik diri dari kelompok social dan mengucilkan diri kedalam dunianya sendiri. Beberapa ahli berpendapat bahwa berlimpahnya informasi yang dijejalkan kepada kita telah membuat kita merasa kekurangan. Laporan yang gencar tentang [erang, inflasi, kejahatan dan pengangguran membuat sebagaian orang merasa begitu putus asa sehingga mereka menarik diri kedalam dunianya sendiri.
Daftar pustaka : Ardianto, Elvinaro., Komala, Lukiati & Karlinah, Siti (2007).Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media


Elemen Elemen Media Massa


Hiebert, Ungurait, dan Bohn , mengemukakan komponen komponen komunikasi massa sebagai berikut :A
1.       Communicator ( Komunikator )
Proses komunikasi massa diawali oleh komunikator, Komunikator komunikasi massa pada media cetak adalah para pengisi rubik, reporter,redactor, pemasang iklan, dan lain lain. Sedangkan pada media elektronik, komunikatornya adalah para pengisi program, pemasok program, penulis naskah, produser, actor, dan lain lain.
Komunikator dalam media massa berbeda dengan komunikator dalam komunikasi antarpribadi, Pengirim pesan dalam komunikasi massa bukan seorang individu melainkan institusi, gabungan dari berbagai pihak.
a)      Sifat Komunikator
-          Costliness
-          Complexity
-          Competitiveness
b)      Syarat Komunikator yang baik
Aristoteles menyebut karakter komunikator sebagai ethos. Ethos komunikator teridir dari good will, good sense, dan good moral. Ethos ditunjukan untuk proses komunikasi persuasi, dimana efek dari komunikasi itu adalah untuk mengubah prilaku. Namun, komunikasi yang bersifat informative pun mengharpkan adanya penambahan pengetahuan dan pemahaman dari komunikannya. Seorang komunikator yang memiliki ethos akan menghasilkan komunikasi yang efektif yaitu komunikasi yang dapat mencapai goal nya (tujuan). Komunikator yang tidak memiliki good will mungkin dapat dikatagorekikan sebagai provokator.
2.       Codes and Content ( Isi )
Codes adalah sistem symbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan komunikasi , misalnya kata kata lisa, tulisan, foto music, dan film. Sedangkan Content adalah isi media merujuk pada makna yang dari sebuah pesan, bisa berupa informasi mengenai perang irak atau sebuah lelucon yang dilontarkan seorang comedian. Sedangkan Codes adalah symbol yang  digunakan untuk membawa pesan tersebut, misalnya kata kata yang diucapkan atau ditulis, foto, maupun gambar bergerak. Dalam komunikasi massa, codes dan content berinteraksi sehingga codes yang berbeda dari jenis media yang berbeda, apat memodifikasi persepsi khalayak atau pesan, walaupun contentnnya sama.
3.       Gatekeeper
Gatekeeper seringkali diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sebagai penjaga gawang, Gawang yang dimaksud dalam hal ini adalah gawang dari sebuah media massa, agar media massa tersebut tidak kebobolan. Kebobolan artinya media massa tersebut tidak diajukan ke pengadilan oleh pembacanya karena menyampaikan berita yang tidak akurat, menyinggung reputasi seseorang, mencemarkan nama baik, dan lain lain. Sehingga gatekeeper pada media massa menentukan penilaian apakah suatu informasi penting atau tidak. Ia menaikkan berita yang penting dan menghapus informasi yang tidak memilik nilai.
Gatekeeper dalam media massa tediri dari beberapa pihak, diantarannya penerbit majalah, editor surat kabar, manajer stasiun siaran , produser berita, produser film dan lain lain. Pada umumnya, stasiun televise juga memiliki tim quality control  untuk menyeleksi isi pesan komunikasi. Mereka yang dianggap sebagai pihak yang membantu gatekeeper dalam menyeleksi isi pesan. .
Fungsi gatekeeper adalah untuk mengevaluasi isi media agar sesuai dengan kebutuhan khalayak. Yang terpenting adalah gatekeeper mempunyai wewenang untuk tidak memuat berita yang dianggap akan meresahkan banyak khalayak.
4.       Regulator
Dalam proses komunikasi massa, regulasi media massa adalah suatu proses yang rumit dan melibatkan banyak pihak Peran regulator hamper sama dengan gatekeeper, namun regulator bekerja di luar intitusi media yang menghasilkan berita. Regulator bisa menghentikan aliran berita dan menghapus suatu informasi, tapi ia tidak dapat menambah atau memulai informasi , dan bentuknya lebih dari sensor.
5.       Audience ( Audiens)
Marshall McLuhan menjabarkan audience sebagai sentral komunikasi massa yang secara konstan dibombardir oleh media. Media mendistribusikan informasi yang merasuk pada masing masing individu. Audience hamper tidak bisa menghindar dari media massa, sehingga beberapa individu menjadi anggota audiences yang besar, yang menerima ribuan pesan media massa.
6.       Filter
Pada setiap pembahasan komponen komunikasi massa, kita harus mempertimbangkan masalah budaya, karena seringkali proses komunikasi massa menghadapi hambatan berupa perbedaan budaya. Sebagaimana kita ketahui, audiens media massa itu jumlahnya banyak , tersebar, dan heterogen. Sudah tentu masing masing audiens mempunyai lingkup pengalaman berbeda beda, sehingga pemaknaan terhadap pesan pun berbeda, sehingga mereka akan meresepons pesan secara berbeda pula.
7.       Feedback
Komunikasi adalah proses dua arah antara pengrim dan penerima pesan.  Proses komunikasi belum lengkap apabila audiens tidak mengirimkan respons atau tanggapan kepada komunikator terhadap pesan yang disampaikan. Proses inilah yang dinamakan sebagai feedback.
Dalam percakapan tatap muka, penerima pesan merespon secara natural, langsung, dan segera kepada pengirim pesan. Respons ini dapat berupa mengangkat alis, menggelengkan kepala, meminta komunikator mengulang pesan, atau bahkan mendebat suatu pesan .
Bentuk respons dalam komunikasi massa juga hamper sama. Audiens bisa saja memberikan respons dengan cara tertawa saat menonton suatu program di televise, atau mengomentari suatu berita pada surat kabar. Namun respons seperti ini tidak terlihat oleh komunikator komunikasi massa. Agar responsnya dapat sampai kepada komunikator, audiens media massa harus memberikan feedback seperti menulis surat pembaca, menelpon redaktur media massa tersebut, berhenti berlangganan media cetak, mematikan televise atau lain sebagainya. Umpan balik juga dapat berupa reaksi yang timbul dari pesan kepada komunikator. Dengan demikian umpan balik yang terjadi dalam proses  komunikasi massa dapat diuraikan sebagai berikut :
1)      Internal Feedback
Internal feedback adalah umpan balik yang diterima oleh komunikator bukan dari komunikan, akan tetapi datang dari pesan itu atau dari komunikator itu sendiri. Ketika menyampaikan pesan , komunikator menydari telah melakukan kesalahan, kemudian ia meminta maaf dan memperbaiki kesalahannya.
2)      External Feedback
External Feedback adalah umpan balik yang diterima oleh komunikator dari komunikan, External Feedback ini sifatnya bisa langsung dan bisa juga tidak langsung. Feedback pada komunkkasi massa cenderung bersifat representative, tidak langsung, tunda, kumulatif, dan terlembagakan.
-          Representatitve feedback
Karena audiens komunikasi massa berjumlah sangat banyak, tidak mungkin untuk mengetahui feedback dari masing masing individu. Makan untuk mengukur feedback diambil contoh atau sampel dari sekian persen audiens yang cukup mewakili , dan hasilna akan dianggap sebagai feedback dari keseluruhan audiens.
-          Indirect Feedback
Jarang sekali para pengisi acara di telvisi atau wartawan surat kabar mendapatkan feedback secara langsung. Respons yang mereka dapatkan biasanya melalui pihak ketiga , misalnya perusahaan rating seperti AC Nielsen. Apabila mereka mendapatkan respons secara langsung, misalnya melalui telpon atau surat, respons tersebut tidak dapat secara langsung mengubah isi media. Tidak seperti respons pada komunikasi antarpersonal yang dapat membuat komunikator langsung dan segera meralat atau mengubah isi pesan
-          Delayed Feedback
Delayed Feedback massa tertunda, karena respons membutuhkan waktu untuk ditransmisikan dari komunikan kepada komunikator. Rating televise biasanya baru dipublikasikan 2 minggu setelah program tersebut ditayangkan. Surat kepada editor surat kabar membutuhkan waktu selama pengiriman melalui pos. Survei dan plling membutuhkan waktu untuk pengupulan data dan penghitungan.
-          Cumulative Feedback
Dalam komunikasi massa , yang lebih penting adalah respons kolektif atau kumulatif selama satu periode waktu. Karena respons biasanya tertunda, komunikator mengumpulkan semua respons yang datang dalam satu periode, misalnya 6 bulan. Data inilah yang akan mempengaruhi keputusan dan kebijakan media di masa yang akan datang terutama untuk mengetahui isi media seperti apa yang public inginkan.
-          Institutionalized Feedback
Institutionalized Feedback adalah umpan balik yang terlembagakan, artinya umpan balik yang datang dari lembaga yang langsung mendatangi komunikannya untuk mengumpulkan pendapat. Hasil pengumpulan data tersebut kemudian dianalisis oleh lembaga tersebut.


Daftar pustaka : Ardianto, Elvinaro., Komala, Lukiati & Karlinah, Siti (2007).Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Minggu, 24 April 2016

Perkembangan Teknologi Komunikasi Era Interaktif



SEJARAH PEREKEMBANGAN



KOMUNIKASI INTERAKTIF



 


Teknologi satu ini dimulai pada tahun 1946 di Amerika Serikat. Ketika itu Universitas Pennsylvania mendisain ENIAC (Electronic Numerical Integrator and Computer) yang membuat 18.000 tabung hampa. ENIAC dikembangankan dan dibangun oleh Angkatan Darat Amerika Serikat untuk Laboratorium penelitian Amerika Serikat untuk menghitung tabel tembakan senjata.



Ditahun yang berbeda (1947) William Shockley,John Bardeen, dan Walter Brattain menemukan transistor yang dipergunakan dalam pesawat radio. Temuan ini pula kemudian digunakan dalam banyak rangkaian elektronika menggantikan tabung hampa, sehingga peralatan elektronika dapat berukuran jauh lebih kecil dari semula.
Dilanjutkan pada tahun 1957 Russia meluncurkan satelit angkasa luar pertama, SPUTNIK yang mengawali dimulainya era komunkasi satelit.

Dan jalan akhir dari perkembangan teknologi komunikasi adalah gabungan antara teknologi computer dan telekomunikasi, yaitu internet dan komunkasi dapat dilakukan secara interaktif yang membuat dunia seolah olah berjarak.



Hingga pada puncaknya, pada tahun 1990 dinyatakan sebagai tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu computer dengan computer lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang dinamakan www (world wide web)
Dan di era modern seperti sekarang ini barulah ditemukannya media yang disebut sebagai “multi media”  yaitu perpaduan tiga teknologi utama yaitu telpon,computer,dan televise atau dalam istilah disebut pertemuan 2 C yaitu computer dan communication. Kemudian muncul istilah interactive multi media yang menjadikan zaman modern ini sebaga masa komunikasi interaktif.

Perkembangan Teknologi Komunikasi Era Telekomunikasi



SEJARAH PEREKEMBANGAN



KOMUNIKASI TELEKOMUNIKASI

 


Pada era ini diawali saat Samuel Morse mengembangkan telegraf dan bahasa kode morse bersama William Cook dan Sir Charles Wheatstone. Mereka bisa mengirimkan pesan secara elektronik antara 2 tempat yang berjauhan melalui kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut.
berikut tingkatan perkembangan yang dialami oleh media komunikasi telekomunikasi.



-          Pada tahun 1849 Antonio Meucci menciptakan telepon dan dilanjutkan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876 yang dipergunakan pertama kali untuk umum.



-          Dilanjutkan kembali pada tahun 1895 pengiriman pesan melalui radio berhasil dikembangkan oleh Guglielmo Marconi. Dasar komunikasi radio, yaitu pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell. Pada tahun 1978 David Huges menjadi orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang radio.
dan barulah pada tahun 1920, siaran radio mulai dilakukan terutama di eropa dan amerika selatan.



-          Ilmuan German , Karl Ferdinand Braun membuat tabung sinar katoda yang layarnya dapat berpendar bila terkena electron. Inilah yang menjadi dasar penemuan televise. Temuan ini diikuti dengan berbagai percobaan untuk mengirimkan informasi dalam bentuk gambar yang ditampilkan
Barulah pada tahun 1927 ilmuan asal Amerika Serikat mengembangkan Televisi Modern pertama saat berusia 21 tahun. Teknologi tabung sinar katoda terus diperbaiki, sehingga pada tahun 1940, peter Goldmark berhasil menciptakan televise warna dengan resolusi 343 garis.



-          Tabung hampa baru ditemukan pada tahun 1912 oleh Lee De Forest yang kemudian banyak digunakan dalam rangkaian elektronika. Tabung hampa ini berfungsi seperti diode atau transistor pada rangkaian elektronik Modern.

Perkembangan Teknologi Komunikasi Era Cetak




SEJARAH PEREKEMBANGAN



KOMUNIKASI CETAK

 


Pada era ini sebenarnya berkaitan era dengan perkembangan komunikasi tulisan yang di kembangkan Bangsa Cina dalam menemukan Kertas. Karena setelah ditemukannya kertas, penemuan mesin cetak mulai dirintis dan dipergunakan. Mesin cetak pertama kali ditemukan di Cina pada abad ke-13. Kemdian dilanjutkan oleh Laurenz Coster, yang dikenalkan di eropa pada pertengahan pertama abad ke 15 .
Era komunikasi dengan menggunakan media cetak ini dimulai pada tahun 1456, saat mesin cetak dengan sistem TIK untuk membuat huruf huruf diperkenalkan oleh Johan Gutenberg digunakan untuk mencetak kitab injil untuk lingkungan tertentu.



Karena menjadi satu satunya teknologi komunikasi yang praktis, semakin berkembangnya era modern membuat keperluan banyak pihak semakin meningkat. Mesin cetak mulai banyak digunakan secara masal. Setelah penemuan Johan Gutenberg terus disempurnakan beserta teknologi pendukungnya, sehingga  mampu mencetak lebih cepat dan lebih baik.
Dab barulah sejak saat itu, buku menjadi alat penyebarluasan informasi. Apalagi ketika media massa cetak mulai muncul, yang dipegang pertama kali oleh Benjamin Day dengan meluncurkan surat kabar pertama bernama The New York Sun pada 3 September 1833.



 

Perkembangan Teknologi Komunikasi Era Tulisan




SEJARAH PEREKEMBANGAN



KOMUNIKASI TULISAN



Era ini dimulai saat Bangsa Sumeria pertama kalinya menggunakan tulisan sebagai alat komunikasi mereka. Saat itu,huruf yang mereka gunakan masih berupa symbol-simbol yang dikenal sebagai piktograf. Penyebutan huruf hufur piktograf ini menghasilkan suara yang beraneka ragam dan menjadikan Tulsan tersebut dapat membentuk sebuah kata,kalimat,dan bahasa yang mempunyai arti.



Selanjutnya penggunaan huruf-huruf untuk berkomunikasi ini diterapkan pula oleh Bangsa Mesir Kuno pada periode 2900SM, dengan menggunakan huruf huruf Hieroglif. Kemajuan yang lumayan signifikan terlihat pada periode ini dibandingan dengan tulisan Bangasa Sumeria. Huruf Hieroglif terdiri atas symbol symbol tentang suatu objek, dan yang sering kali terlihat ialah gambar binatang dengan menunjukkan suatu gerakan dan menimbulkan rasa dari si penulis, misalnya menunjukkan waktu dan prasaan gembira.
Untuk menulis huruf huru Hieroglif ,bangsa Mesir Kuno menggunakan media tanah liat.



Dilanjutkan pada tahun 105 Masehi, kali ini Bangsa cina yang mengembangkan media tulis untuk berkomunikasi. Cina menemukan kertas. Kertas tersebut terbuat dari serat bamboo yang di haluskan,disaring,dan di cuci kemudian diratakan dan dikeringkan. Media ini juga memungkinkan Sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri tinta.

Recent Post